Hai kawan.. Hehe lagi rajin banget ngeblog ya akhir akhir ini, ya begini nasib kehebohan hidup akhir sekolah *eh langsung aja ya.. Sebenernya ini mau bahas ttg orang orang luar biasa yang terlihat mata tapi kadang terabaikan hati.. Kenapa begituuu? Okey let's see.. Apa yang kalian pikirin kalo liat foto ini?
Yap, anak anak kecil yang megang payung (youdon'tsaysteeeef) maksud gue megang payung harapan, payung kehidupan, payung penghidupan.. Kenapa gitu? Karna darisana hidup mereka berjalan.. Coba berpikir sedikit ttg hidup kita yg selalu mengeluh(apalagi gue) pernah gak sih mereka nih orang orang hebat itu mengeluh sehebat kita mengeluh ttg hidup kita yang ga seberapa berat dibanding mereka.. Dengan badan kecil, menggigil tapi ttp mengutamakan orang lain.. Pernah perhatiin gak tiap mereka mayungin orang lebih banyak mereka berada diluar.. Kehujanan.. Tapi ya itu mereka, walau tau kalau hidup tak semudah memejamkan mata, walau tau bahaya selalu setia, walau tau roda hidup mereka ga seindah kata "roda itu selalu berputar, kadang dibawah kadang diatas.." tapi mereka pasti berusaha buat bahagia senang dgn apa yang ada dalam hidup mereka.. Kalo kata salah satu orang yg ada disitu sih "mereka emang gak kaya sekarang, tapi nanti di akhirat" amiin Ya Allah.. Gue emang ga bisa apa apa selain doa buat mereka sekarang dan satu lagi doanya.. Semoga nanti, kalau udah sukses "amiin" gue bisa jadi salah satu orang yang bisa turun langsung buat bantu mereka amiiiin (ノ´ー`)ノ oh iya pelajaran terpentingnya adalah "Life isn't about how to get things that can make you feel good. It's about how to feel good with the things you can get" Semangat kawan.. Hidup kita harus maksimal dengan apa yang kita punya!!
Kamis, 20 Desember 2012
Anak Kecil dan Payung Besar
Minggu, 16 Desember 2012
Puisi lagi
Ini bukan buat siapa siapa yak, hanya untuk keadaan. Bukan juga menyalahkan keadaan.. Tapi mengambil pelajaran didalamnya..
Bungkam
Diawali dari sunyi
Kalian datang memecah sepi
Seperti api
Sangat berani
Mencaci, memaki..
Saat semua ikut terbakar didalamnya
Semua bertambah besar
Menghabisi perlahan ranting kecil itu
Tapi kalian harus tau api
Bahwa ada air yang bersama ranting
Mengiringi
Mendampingi
Mereka yang mematikan bara pada ranting
Walau mereka tau asap dan arang pasti bersisa
Lalu hingga akhir api melihat besi
Besi berani, besi bukti
Hanya apa?
Bungkam?
Terlalu angkuh kah untuk mengakui
Bahwa ada yang lebih berarti
Bungkam? Padam?
Tak ada kata lagi?
Mana api yang berani tadi?
Sadarilah api, kau tak kan bisa berjalan sendiri
Sesuka hati
Menyakiti..
Tapi ranting ini
Dapat mengerti bahwa air air itu menenangkan
Dan butuh keduanya untuk mencipta hari